“MESIAS YANG PARADOKSAL”
*Yoyarib Mau
Dimanakah kau ketika Ia datang /
Dimanakah kau ketika Ia datang/
Ia telah datang, Sesuai alamat yang dinubuatkan/
Mengosongkan diri dari kemuliaan, Masuk dalam kehinaan/ /
Seluruh alam semesta pun takluk/
Bintang ,Astrologi, Gembala-Domba,Istana kerajaan /
Malak Sorga pun bersorak-sorai/
Sejarah pun mencatat, semua tersungkur/ /
Seiring perjalan waktu/
Semesta yang tidak lagi bersahabat dengan manusia/
Manusia terjangkiti virus Trojan penghilang memori /
Ratu Nunun pun tak luput dari ganasnya virus /
Semua pun terjangkiti serta menyangkal akan Kemesiasan-Nya//
Manusia pun mengambil peran Mesias/
Berbajukan Wakil Rakyat, dengan membajak Demokrasi/
Bermodalkan Uang Century untuk menjadi sosok mesias/
Hadir menawarkan “Amal Mahruf Nahi Mungkar”//
Para Tokoh Agama awalnya menentang Kebohongannya/
Merekalah Yang layak, Karena Sedang Berjalan pada jalan kebenaran/
Dengan dalih memperjuangkan jalan keadilan/
Dalam sekejap kebenaran dan keadilan itu menguap/
Akibat hujan kepingan dana pembinaan umat//
Dengan dilalap api Sondang Hutagalung melawan, bukan Dia – bukan Dia/
Namun Para “Klerus” terinveksi virus lupa/
mengundangnya dalam Yubelium rumah kami/
membentangkan karpet merah kemewahan simbol pengagungan//
Sambil mengepalkan tangan kanan kami dan bersorak…. Hosana-hosana….//
Diberkati Dia yang datang sebagai mesias/
Namun Bersamaan juga tangan kiri kami yang satu diacungkan/
Dan berbisik……. “wani piro - wani piro”//
*Yoyarib Mau (Mahasiswa Ilmu Politik, Kekhususan Politik Indonesia – Sekretaris Fungsional Bidang Aksi dan Pelayanan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Selamat Merayakan Natal 2011
Sebuah Puisi reflektif teleopolitik
BalasHapus